Pemkab Kudus gelar pangan murah setiap bulan untuk kendalikan inflasi

Animo masyarakat cukup besar karena acara baru dimulai pukul 07.00 WIB, pukul 06.00 WIB sudah banyak yang mengantre untuk bisa mendapatkan berbagai komoditas murah.

Kudus, Jawa Tengah - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana menggelar kegiatan pangan murah setiap bulan dengan menggandeng puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengendalikan tingkat inflasi daerah.

"Kami dukung pangan murah digelar secara rutin sebulan sekali, sehingga tingkat inflasi di Kudus tetap terjaga karena masyarakat masih bisa berbelanja berbagai kebutuhan pokok," kata Bupati Kudus Hartopo di sela menghadiri gelar pangan murah di depan kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Jabar, Jumat.

Apalagi, kata dia, setiap ada gelar pangan murah juga ada beberapa komoditas yang memang dibutuhkan masyarakat, seperti beras, minyak goreng, telur, cabai dan bawang merah.

Harga jualnya pun, imbuh dia, lebih murah dibandingkan harga jual di pasaran, sehingga menguntungkan masyarakat.

Tentunya, kata dia, kegiatan tersebut bisa membantu masyarakat kurang mampu karena harga jualnya memang lebih murah, seperti beras dijual dengan Rp9.000 per kilogram.

"Bahkan, beras murah tersedia melimpah baik dari Bulog maupun Kelompok Petani Kudus," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya menambahkan beras murah yang tersedia dari Bulog mencapai 2,5 ton dan beras dari kelompok tani ada 1,5 ton. Kemudian, ada telur 500 kilogram, serta bawang merah maupun cabai.

Masyarakat, imbuh dia, juga bisa berbelanja kebutuhan lain, seperti daging ayam maupun sapi serta kebutuhan untuk persiapan Lebaran juga tersedia karena menggandeng 40 pelaku UMKM di Kudus.

Animo masyarakat, kata dia, cukup besar karena acara baru dimulai pukul 07.00 WIB, pukul 06.00 WIB sudah banyak yang mengantre untuk bisa mendapatkan berbagai komoditas murah.

Dalam rangka mengatur antrean yang hendak membeli komoditas murah, maka dibuatkan kupon sehingga pembeliannya dibatasi agar ada pemerataan.

"Jika bupati menginginkan ada seleksi bagi penerima kupon dan kerja sama dengan desa-desa, maka kegiatan mendatang akan kami laksanakan agar lebih merata dan menyasar warga yang benar-benar kurang mampu," ujarnya.

Tri Handayani, salah satu warga mengakui harga beras yang ditawarkan memang lebih murah dibandingkan harga jual di pasaran yang mencapai Rp11.000/kg.



#(ANTARANEWS)


Berikan Pendapat Anda