HUT ke-476 Kudus: Harmoni dalam Toleransi Jadi Spirit Kebersamaan Warga

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat memberi sambutan dalam acara kenduri massal Hari Ulang Tahun ke-476 Kabupaten Kudus

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ribuan warga membanjiri Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus pada Senin (22/9) malam. Mereka larut dalam suasana khidmat kenduri massal, yang menjadi puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-476 Kabupaten Kudus.

Hadir pula jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga berbagai organisasi kemasyarakatan. Duduk bersama, menyantap tumpeng, dan memanjatkan doa menjadi simbol syukur sekaligus cerminan kebersamaan warga Kudus lintas generasi dan latar belakang.

Bupati Kudus, Samani Intakoris, mengungkapkan rasa bahagianya atas terselenggaranya acara penuh makna ini. Menurutnya, doa bersama yang dipimpin para kiai, sesepuh, dan tokoh lintas agama, menjadi penguat harapan agar Kudus tetap aman, damai, dan semakin matang menghadapi tantangan zaman.

“Alhamdulillah, kenduri massal berjalan dengan lancar. Doa dari para tokoh agama dan masyarakat semoga menjadikan Kudus semakin dewasa dalam menapaki usianya yang sepuh ini,” ujar Samani.

Ia menegaskan komitmennya bersama Wakil Bupati Belinda Birton untuk memimpin Kudus dengan amanah, berlandaskan visi Kudus Sehat, Sejahtera, Harmoni, dan Taqwa.

“Meski berbeda suku, agama, maupun latar belakang, Kudus harus tetap bersatu. Persatuan adalah pondasi pembangunan. Dengan keamanan terjaga, ekonomi lancar, insyaallah masyarakat bisa sejahtera,” tambahnya.

Perayaan ulang tahun Kabupaten Kudus ke-476 bukan sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi. Tradisi kenduri massal, doa lintas agama, hingga sedekah bersama mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan yang diwariskan para leluhur.

Hal ini dengan harapan agar Kudus tetap rukun dalam keberagaman, maju dalam pembangunan, serta lestari budayanya untuk generasi mendatang.

Budaya Guyub Rukun

Dalam kesempatan yang sama, Wabup Kudus Belinda Birton mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam merawat tradisi guyub rukun khas Kudus.

“Kebersamaan harus terus dijaga. Generasi muda perlu menumbuhkan sikap toleransi sekaligus melestarikan budaya lokal yang menjadi identitas Kudus,” katanya.

Ketua DPRD Kudus, Masan, juga mengapresiasi antusiasme masyarakat. Menurutnya, suasana kondusif yang tercipta merupakan modal penting bagi pembangunan.

“Pembangunan terus kami kawal. APBD yang telah disahkan segera dilaksanakan agar ekonomi bergerak, daya beli meningkat, dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Kenduri massal adalah salah satu dari rangkaian perayaan panjang HUT Kudus. Sehari penuh sebelum acara puncak, masyarakat diajak menyelami nilai spiritual dan budaya lewat berbagai kegiatan.

Pagi hari digelar ziarah dan tahlil bersama ke Makam Sunan Kudus, dilanjutkan dengan khotmil Quran di Pendapa Kabupaten pada sore harinya. Menjelang Magrib, suasana semakin hangat dengan sedekah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kojan atau City Walk. Ribuan porsi makanan dibagikan gratis, menjadi wujud nyata kepedulian sosial warga Kudus.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah, menyebutkan perayaan tahun ini terasa lebih meriah dibanding sebelumnya.

“Konsep tumpeng tahun ini dipersiapkan langsung oleh masyarakat. Hampir semua elemen ikut terlibat. Ini membuktikan bahwa kolaborasi masyarakat adalah kunci dalam mengembangkan wisata dan budaya Kudus ke depan,” ujarnya.(24jam.news-Ali Bustomi Suara Baru)


Berikan Pendapat Anda